UJI
EFEKTIVITAS DAUN KERSEN SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES PADA PENGGUNA ROKOK
TEST
EFFECTIVENESS OF CYCLE LEAVES AS ANTIDIABETES MEDICINE ON CIGARETTE USERS
Putri Asha Meidina
Jl. Kelapa Sawit VIII Bumi Berkat
Kel. Sungai Besar Banjarbaru
Kalimantan Selatan
ABSTRAK
Daun Kersen (Muntingia
calabura L) banyak digunakan sebagai antidiabetes
yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah akibat penggunaan rokok yang
berlebihan. Merokok merupakan salah
satu kebiasaan masarakat sekarang yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.
Salah satu penyakit yang menjadi faktor resiko penyakit dari panggunaan rokok yaitu Diabetes Melitus
(DM).
Nikotin yang dikenal sebagai bahan aktif utama pada rokok bertanggung jawab
sebagai penyebab dari asap rokok terhadap perkembangan DM , diikuti oleh peran
nicotinic acetylcholine receptors (nAChRs) dan mekanisme – mekanisme potensial
kompleks lainnya. Pengaruh nikotin terhadap insulin yaitu penurunan pelepasan
insulin, pengaruh negatif pada kerja insulin, gangguan sel β pankreas dan
perkembangan resistensi insulin. Nikotin memiliki pengaruh terhadap
perkembangan DM. Berhenti
merokok penting untuk memperbaiki kontrol gula pada pasien DM yang merokok.
Kata
kunci: Daun
kersen, DM, merokok, nikotin
ABSTRACT
Leaf Kersen (Muntingia
calabura L) is widely used as an antidiabetes that can lower glucose levels
in the blood due to excessive use of cigarettes. Smoking is one of the habits of the
people nowadays that can cause health problems. One of disease resulted from
exposure to cigarette smoking is Diabetes Mellitus (DM). Nicotine, known as the
main active part in cigarettes is responsible for the association between
cigarette smoking and development of DM, followed by role of the nicotinic
acetylcholine receptors (nAChRs) and other complex potential mechanisms. The
effect of nicotine on insulin such as decrease insulin release, negatively
affect insulin action, impaired pancreatic β–cells and development of insulin
resistance. Nicotine has an influence to lead on the development of DM and smoking cessation is
important to improve glucose control in DM who smoke.
Keywords:
nicotine, smoking, DM,
Leaf Kersen
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Diabetes (diabetes
melitus) merupakan penyakit
jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang
jauh di atas normal. Glukosa sangat penting bagi kesehatan kita karena
merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot
serta jaringan pada tubuh kitaBanyak yang berpikir bahwa penyakit
ini hanya penyakit sederhana padahal penyakit ini sangat membahayakan bahkan
bisa menyebabkan kematian.
Diabetes
mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya
berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung
koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal, dan
syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik,
diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, atau setidaknya
dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup berperan dalam
perjalanan penyakit diabetes.
Jumlah penderita penyakit diabetes melitus
akhir-akhir ini menunjukan kenaikan yang sangat pesat di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup yang tidak teratur seperti pola makan
dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab
terpenting. Oleh karena itu
diabetes dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat diabetes dalam keluarga dimana
proses terjadinya penyakit memakan waktu
bertahun-tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun penyakit diabetes dapat dicegah jika
kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai perubahan gaya
hidup kita
Selain
faktor diatas seperti faktor gaya hidup dan faktor genetik , ada beberapa
faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit diabetes salah satunya adalah mengonsumsi rokok. Di
era sekarang banyak masyarakat yang merokok tidak hanya pada orang tua
laki-laki, namun sekarang dari anak-anak sampai orang tua yang sudah kecanduan
merokok dan sangat sulit untuk dihilangkan. Rokok tersebut mengandung nikotin
yang dapat menyebabkan meningkatkan kandungan gula dalam darah.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana daun kersen dapat menyembuhkan
penyakit diabetes?
2. Apa saja yang terkandung dalam daun kersen
sehingga dapat digunakan sebagai obat antidiabetes?
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah, maka
dapat disimpulkan tujuan penulisan sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui bagaimana daun kersen dapat menyembuhkan penyakit diabetes
2. Untuk
mengetahui apa saja yang terkandung dalam daun kersen sehingga dapat digunakan
sebagai obat antidiabetes.
BAB II
ISI
2.1 Morfologi Tanaman Kersen
Kersen
adalah nama sejenis pohon dan buahnya yang kecil dan manis. Di beberapa
daerah, seperti di
Jakarta, buah ini
juga dinamai ceri. Nama-nama lainnya di beberapa negara
adalah Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah:
datiles, aratiles, manzanitas (Filipina),
mât sâm (Vietnam); khoom sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thailand);
krâkhôb barang (Kamboja); dan kerukup
siam (Malaysia). Juga di kenal sebagaicapulin blanco, cacaniqua, nigua, niguito (bahasa Spanyol);
Jamaican cherry, Panama berry, Singapore
cherry (Inggris) dan nama yang tidak tepat, Japanse kers (Belanda), yang lalu dari sini diambil menjadi kersen dalam
bahasa Indonesia. Nama ilmiahnya adalah
Muntingia calabura L.
Kersen merupakan
tanaman buah tropis
yang mudah dijumpai
di pinggir jalan. Nama
tanaman ini beragam
di beberapa daerah,
antara lain kerukup
siam (Malaysia), jamaican cherry
(Inggris), talok (Jawa),
ceri atau ceres
(Kalimantan) dan lainlain.
Kersen biasanya ditemui
dengan ukuran kecil,
pohonnya selalu hijau
terus menerus, berbunga dan berbuah sepanjang tahun (Binawati dan
Amilah, 2013).
Klasifikasi Kersen (Muntingia calabura)
Disebutkan oleh Tjitrosoepomo
(1991), tanaman kersen memiliki kedudukan taksonomi sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan biji)
Anak Divisi : Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Kelas : Dicotyledoneae (Tumbuhan biji belah/ dikotil)
Anak Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales / Columniferae
Suku : Elaeocarpaceae
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Superdivision
: Spermatophyta
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Subclass
: Dilleniidae
Order
: Malvales
Family
: Elaeocarpaceace
Genus
: Muntingia L.
Species
: Muntingia calabura L.
Morfologi Kersen
Pohon Kersen
Pohon kersen merupakan
tumbuhan yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan dapat tumbuh diatas tanah
yang kering tidak gembur dan tanpa perawatan khusus. Karena dapat tumbuh dimana
saja maka tidak heran bila pohon kersen ini sering terlihat ,tumbuh seperti di
atas genteng, di pot bunga, atau bahkan di sela-sela tembok di sekitar rumah
dan di pinggir jalan. Pohon kersen ini dapat tumbuh di tempat-tempat tersebut
karena buah kersen merupakan makanan bagi beberapa jenis hewan seperti
kelalawar pemakan buah (codot) dan burung-burung pemakan buah lainnya. Biji
buah kersen tidak tercerna oleh burung ataupun codot, maka secara tidak
langsung dua kelompok hewan ini menjadi penyebar biji buah kersen tersebut.
Batang
Batang pohon kersen
memiliki cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya membentuk naungan yang
rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar,
demikian pula daunnya.
Daun
Daun-daun terletak
mendatar, berseling helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya
bergerigi dan berujung runcing, 1-4 x 4-14 cm sisi bawah berambut kelabu rapat,
bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing berbentuk benang lk 0,5
cm, agak lama lalu mengering dan rontok.
Bunga
Bunga dalam berkas berisi
1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun,
bertangkai panjang, berkelamin dua dan berbilangan lima, kelopak berbagi dalam,
taju meruncing bentuk benang, berambut halus, mahkota bertepi rata, bundar
telurterbalik, putih tipis gundul lk 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10
sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas
helai-helai daun, namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi
dibawah helai daun.Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap
berkasnya.
Pohon kersen merupakan perdu atau pohon kecil
yang tingginya sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Selalu
hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-cabang
mendatar , menggantung di ujungnya membentuk naungan yang rindang.
Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar, demikian pula
daunnya. Daun-daun terletak mendatar , berseling ,helaian daun tidak simetris
, bundar telur lanset , tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 x 4-14 cm
sisi bawah berambut kelabu rapat , bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah
meruncing berbentuk benang lk 0,5 cm , agak lama lalu mongering dan rontok , sementara
sebelah lagi rudimeter . Bunga dalam berkas berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di
ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun , bertangkai panjang, berkelamin dua
dan berbilangan lima, kelopak berbagi dalam , taju meruncing bentuk benang,
berambut halus , mahkota bertepi rata , bundar telur terbalik , putih tipis
gundul lk 1 cm. Benang sari berjumlah banyak , 10 sampai lebih dari 100 helai .
Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun , namun setelah
menjadi buah menggantung ke bawah , tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya
hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya . Bertangkai
panjang , bulat hampir sempurna , diameter 1-1,5 cm , hijau kuning dan akhirnya
merah apabila masak , bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa
bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil , halus
, putih dan kekuningan ,terbenam dalam daging dan sari buah
yang manis sekali (Purwonegoro, 1997).
Manfaat Daun Kersen
·
Sebagai obat mengatasi diabetes
Tidak hanya buah kersen saja
yang dikenal sebagai obat mengatasi diabetes, namun daun kersen juga dapat
dijadikan obat mengatasi diabetas ini. Sejak zaman dahulu, daun kersen dikenal
sebagai ramuan alami yang digunakan untuk mengatasi gula darah yang tinggi. Karena
kandungan saponin dan flavonoidnya yang cukup tinggi, daun kersen mampu
menyereksi hormon insulin yang sangat dibutuhkan tubuh untuk metabolisme gula.
·
Mencegah perkembangan tumor
Daun kersen ini dikenal sebagai daun yang memiliki banyak sekali
manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satu manfaat dari daun
kersen adalah untuk mencegah pertumbuhan tumor. Daun kersen ini memiliki
kandungan flavonoid, tannin dan saponin. Selain itu, air rebusan daun kersen
juga bisa menjadi antiseptik yang sangat bagus, dan akan mencegah peradangan
serta inflamasi.
·
Sebagai pengontrol fungai otot jantung
Manfaat yang lain dari daun kersen adalah dapat menjaga fungsi otot
jantung. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian bahwasannya daun kersen
dapat bekerja sangat aktif untuk melindungi fungsi otot jantung.
·
Anti hipertensi
Daun kersen juga dapat digunakan sebagai obat anti hipertensi.
Caranya dengan membuat minuman dari serbuk daun kersen dan diminum 2x sehari.
·
Anti inflamasi
Diatas sudah disebutkan bahwa daun kersen juga dapat menurunkan
gejala radang dan juga inflamasi.
·
Sebagai Antiseptik
Daun kersen karena kandungan flavonoid, tannin, dan juga saponin ini
dapat menjadi antiseptik yang membunuh mikroba dan berbagai bakteri.
·
Mengatasi kolesterol yang tinggi
Manfaat dari daun kersen yang lainnya adalah sebagai obat yang dapat
mengatasi kolesterol yang tinggi. (Chy Ana,2016)
2.2 Diabetes
Diabetes melitus
atau yang lebih
dikenal dengan penyakit gula atau
kencing manis diakibatkan oleh
kekurangan hormon insulin.
Hal ini disebabkan
oleh pancreas sebagai
produsen insulin tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup besar daripada
yang dibutuhkan oleh
tubuh, sehingga pembakaran tidak
sempurna
(Tjokroprawino, 1986).
Diabetes Melitus (DM)
merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi
glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin
secara adekuat atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
diproduksi secara efektif atau kedua–duanya. Diabetes Melitus diklasifikasikan
menjadi DM tipe 1, yang dikenal sebagai insulin-dependent atau childhood onset
diabetes, ditandai dengan kurangnya produksi insulin dan DM tipe 2, yang
dikenal dengan noninsulin–dependent atau adult–onset diabetes, disebabkan
ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif yang kemudian
mengakibatkan kelebihan berat badan dan kurang aktivitas fisik sedangkan
diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang diketahui pertama kali
saat kehamilan.( Wicaksono RP,2011).
Diabetes Melitus merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik. Diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang dan disfungsi beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf,
jantung, dan pembuluh darah, yang menimbulkan berbagai macam komplikasi, antara
lain aterosklerosis, neuropati, gagal ginjal dan retinopati. (Anugrah dkk,2013)
Diabetes Melitus juga
biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua
organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan
ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung,
penyakit di ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren,
infeksi paruparu, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang,
penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi
pembusukan.
Jenis Diabetes Melitus
yang paling banyak diderita adalah DM Tipe 2. DM Tipe 2 adalah penyakit
gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan
sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin
(resistensi insulin). (Trisnowati SK dan
Setyorogo S,2013)
Diabetes melitus (DM)
adalah penyakit kronis yang ditandai dengan
kadar glukosa darah
(KGD) yang tinggi (hiperglikemia) akibat pengaturanhomeostatis glukosa
tidak berjalan sempurna.Menurut Alim (2003) dalam jurnal
National Diabetes Fact Sheet United
Stated, penyakit diabetes
militusterbagi atas 2
jenis yaitu diabetes
tipe 1 dan
tipe 2.Diabetes tipe
1 atau insulin-dependentdiabetesmelitus (IDDM)
ditandai dengan sistem
imun tubuhyang menghancurkan
sel-sel β pancreas, sehingga selβ
tidak mampu memproduksi
hormon insulin yangberfungsi
untuk menurunkan kadar glukosa
darah.Diabetes tipe 2 atau
non- insulin-dependent diabetesmilitus (NIDDM)
diawali dengan kondisi
resistensiinsulin yang merupakan
menurunnya
sensitifitasnyareseptor insulin pada hati, jaringan otot, dan
jaringanadipose sehingga hormon
insulin tidak dipergunakansebagaimana mestinya. Oleh karena
kebutuhan insulinyang meningkat, pancreas
berusaha memproduksiinsulin dalam
jumlah lebih.Namun kondisi
ini tidakbertahan lama,
sampai akhirnya sel
β kehilangankemampuannya
(disfungsi sel β) memproduksi insulindalam jumlah yang meningkat setelah makan
(Chavezdan Henry, 2005).
Faktor Penyebab Diabetes
·
Genetik
Penyebab diabetes bisa diakibatkan oleh pengaruh keluarga atau genetik.
Sehingga anak anak atau remaja bisa mengalami penyakit diabetes walaupun usia
nya masih muda. Hal ini bisa dikarenakan oleh ada nya gangguan pada organ
tubuh,
·
Gangguan daya
tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang tidak normal atau ada nya kelainan juga dapat menjadi
penyebab diabetes. Karena produksi insulin yang kurang, sehingga dapat
menyebabkan sel darah putih yang berkurang. dan jika kondisi ini tidak segera
diatasi dengan baik maka dapat memicu untuk terserang berbagai penyakit.
·
Makanan
Makanan yang memiliki kadar gula yang cukup banyak atau cukup tinggi juga
dapat memicu untuk menjadi penyebab penyakit diabetes. Makanan seperti permen,
atau makanan yang menggunakan banyak gula jika sering di konsumsi dalam jumlah
banyak bisa menjadi penyebab diabetes.
·
Infeksi
bakteri
Infeksi bakteri di dalam tubuh juga dapat menjadi penyebab diabetes. Organ
tubuh seperti hal nya pankreas bisa rusak atau terganggu dan menurunkan fungsi
nya sehingga memicu terjadi nya penyakit diabetes. Oleh sebab itu infeksi
bakteri cukup berbahaya jika terjadi dan memasuki tubuh, karena dapat
menimbulkan berbagai penyakit yang ringan hingga yang parah.
·
Obesitas
Penyebab diabetes dari penyakit obesitas juga memungkinkan untuk terjadi,
dan memiliki resiko yang cukup tinggi. obesitas tidak akan terjadi jika
kolesterol dan juga gula di dalam tubuh tidak terlalu banyak dan juga tidak
terlalu tinggi. oleh sebab itu menjaga pola makan dengan baik dapat di lakukan
agar tidak menjadi penyebab diabetes.
·
Rokok
Rokok selain merusak paru-paru atau jantung juga bisa menjadi penyebab diabetes. Penggunaan rokok
yang berlebihan dan bertahun tahun lama nya akan menimbulkan penyakit diabetes
di waktu yang mendatang. Sehingga rokok tidak baik untuk di konsumsi.
·
Alkohol
Alkohol juga dapat memicu terjadi nya penyakit diabetes. Karena rokok tidak
hanya akan merusak sel tetapi juga menjadi penyebab diabetes.
Di Indonesia, penyakit diabetes sudah
menjadi penyakit pembunuh nomor tiga. Hal tersebut diungkapkan oleh Sample Registration Survey 2014.
Diabates dengan kompikasi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi ketiga
di Indonesia. Sementara, data International
Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes di
Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh
tertinggi di dunia. Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukan
kecenderungan meningkat, yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% tahun 2013.
Dikutip dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, 2/3 diabetesi (sebutan
untuk penderita diabates) di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki
diabetes.(Anonim,
2014)
2.3 Fisiologi Nikotin
Merokok dikenal sebagai faktor resiko
untuk penyakit jantung koroner. Namun, setelah bertahun–tahun, pengumpulan data
penelitian menunjukkan bahwa perokok yang merokok dalam waktu yang lama/kronik
mempunyai resiko yang lebih tinggi juga untuk terjadinya resistensi insulin.
Pada pasien diabetes, diketahui merokok memperburuk kontrol metabolik. Dapat
dibuktikan bahwa dosis insulin yang lebih besar diperlukan untuk kontrol
metabolik yang sama pada pasien diabetes yang bukan perokok.
Nikotin dikenal sebagai bahan kimia aktif
pada rokok yang bertanggung jawab untuk terjadinya diabetes. Nikotin, secara
alami ditemukan sebagai alkaloid pada tembakau, Nicotiana tabacum. Pada
manusia, ketika nikotin terhirup, nikotin secara cepat masuk ke dalam aliran
darah, dapat menembus sawar darah otak dan juga mencapai sistem saraf pusat
(SSP) dan bekerja sebagai stimulan. Nikotin dimetabolisme di hati oleh
cytochrome P450 enzim CYP2A6 dan CYP2B6 yang membentuk macam metabolit
contohnya seperti kotinin, ion iminium nikotin, nikotirin dan nornikotin, 70
sampai 80% diubah sebagai kotinin dan akan diekskresi melalui urin. (Tweed,2012).
Tembakau dan rokok juga mengandung bahan
lain seperti tar, arsenik, 1,3-butadiene dan karbon monoksida. Bahan–bahan
lainnya seperti nitrosamine, aldehid dan organik kecil juga ditemukan di asap
rokok yang memiliki pengaruh terhadap resiko kanker akibat merokok. Efek dari
bahan–bahan ini pada sistem endokrin belum diketahui dengan jelas.8 Di otak,
nikotin bekerja dengan mengikat dan mengaktivasi reseptor nicotinic
acetylcholine (nAChRs), bagian dari kelompok transmembran ionchannel proteins,
ditemukan di SSP dan sistem saraf tepi (SST) serta beberapa jaringan tubuh.
Dopamin memiliki peran dalam pengaruh dari nikotin dan juga memiliki peran penting
pada kecanduan tembakau. (Tuesta,2011).
Aktivasi dari nAChRs di medula adrenal
mengakibatkan peningkatan katekolamin yang nantinya berpengaruh pada sistem
kardiovaskular dan respon–respon metabolik. Efek yang terjadi dari nikotin pada
manusia dimana terjadi pelepasan katekolamin di aliran darah adalah peningkatan
pulsasi dan tekanan darah, pelepasan asam lemak bebas dan mobilisasi dari gula
darah/berkebalikan dengan pengaruh insulin. Penurunan temperatur kulit,
ketidakseimbangan peningkatan kontraksi dan relaksasi pembuluh darah juga
terjadi akibat dari nikotin. Pada tingkat sel, efek dari nikotin yaitu
meningkatkan sintesis dan pelepasan neurotransmitter dan hormon, induksi dari
stres oksidatif, aktivasi dari faktor transkripsi dan
catecholamine-synthesizing enzyme tyrosine hydroxylase, dan juga pencegahan
dari apoptosis. Mediator neurotransmisi di SSP dan SST, aktivasi nAChRs memiliki konsekuensi
fisiologi yang penting pada berbagai organ termasuk di dalamnya sistem
endokrin.( Benowitz,2010).
Paparan rokok memperburuk resistensi
insulin, meskipun dengan paparan pada perokok pasif dapat menjadi resiko
terjadinya sindrom metabolik. Berhenti merokok kemungkinan dapat memperbaiki
resistensi insulin, tergantung dari variasi dari berat badan. (Chiolero, 2008).
Selama ini pengobatan diabetes hanya
dalam bentuk suntikan serta dalam bentuk tablet maupun kapsul, sehingga dapat
diganti dengan seduhan dari daun kersen yang memudahkan untuk dikonsumsi serta
lebih disukai oleh masyarakat
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daun kersen, tanaman yang tumbuh liat dipinggir
jalan di berbagai tempat dan bersifat menahun ini mempunyai banyak khasiat dalam
pengobatan salah satunya adalah sebagai antidiabetes atau dapat menghambat
kadar gula
dalam darah. Nikotin yang terdapat pada asap rokok memiliki
pengaruh terhadap terjadinya diabetes
mellitus dimana menyebabkan penurunan pelepasan insulin
akibat aktivasi hormon katekolamin, pengaruh negatif pada kerja insulin,
gangguan pada sel β pankreas dan resistensi insulin. Berhenti merokok pada
pasien diabetes
mellitus yang merokok adalah salah satu cara untuk
memperbaiki kontrol gula darah.
3.2
Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
akan fokus dan detail dalam menjelaskan
maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2014. Pada link: https://lifestyle.sindonews.com/read/1101939/155/penderita-diabetes-di-indonesia-ketujuh-terbesar-di-dunia-1460963840). Diakses pada 17 Mei 2017.
Anugrah,
Hasbullah S dan Surnianti.2013.
Hubungan obesitas,
aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dengan penyakit Diabetes Melitus tipe 2
pada pasien rawat jalan Rumah Sakit DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Makassar. STIKES
Nani Hasanudin Makassar.
Benowitz
NL. Nicotine addiction. N Engl J Med. 2010; 362:2295–2303.
Binawati,
D.K., dan Amilah, S. 2013. Effect of
cherry leaf ( muntingia calabura L)
Bioinsectides Extract Towars Mortality of Worm Soil (Agrotis Ipsilon)
and Armyworm (spodoptera exiqua) on Plant leek (AlLium fistolum). Wahana, 61(2):51-57
Chavez,
B. E. and R. R. Henry.
2005.Type 2 Diabetes: Insulin Resistance, Beta
CellDysfunction, and Other Metabolic and Hormonal Abnormalities.
Elsevier, Inc.http://www.elsevier.com.
Diakses
pada 17 Mei 2017.
Chiolero
A, et al. Consequences of smoking for
body weight, body fat distribution, and insulin resistance. Am J Clin Nutr.
2008; 87:801–9.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1991. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta
Tjokroprawiro,A. dkk. 1986. Diabetes Melitus Aspek Klinik dan
Epidemiologi. Surabaya. Airlangga University Press.
Trisnowati
SK dan Setyorogo S. 2012. Faktor resiko kejadian Diabetes
Melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
Jan 2013; 5(1):6
Tuesta
LM, et al. Recent advances in
understanding nicotinic receptor signaling mechanisms thatregulate drug
self-administration behavior. Biochem Pharmacol. 2011; 82:984–995.
Tweed
JO, Hsia SH, Lutfy K dan Friedman TC. The
endrocine effect of nicotine and cigarette smoke. Trends Endocrinol Metab.
2012; 23(7)334–2
Wicaksono
RP.2011.
Faktor–faktor yang
berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 (Studi kasus di Poliklinik
Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Karyadi). Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar