Kamis, 29 Juni 2017

UJI EFEKTIVITAS DAUN KERSEN SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES PADA PENGGUNA ROKOK

UJI EFEKTIVITAS DAUN KERSEN SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES PADA PENGGUNA ROKOK
TEST EFFECTIVENESS OF CYCLE LEAVES AS ANTIDIABETES MEDICINE ON CIGARETTE USERS

Putri Asha Meidina
Jl. Kelapa Sawit VIII Bumi Berkat Kel. Sungai Besar Banjarbaru Kalimantan Selatan

ABSTRAK
Daun Kersen (Muntingia calabura L) banyak digunakan sebagai antidiabetes yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah akibat penggunaan rokok yang berlebihan. Merokok merupakan salah satu kebiasaan masarakat sekarang yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Salah satu penyakit yang menjadi faktor resiko penyakit dari panggunaan rokok yaitu Diabetes Melitus (DM). Nikotin yang dikenal sebagai bahan aktif utama pada rokok bertanggung jawab sebagai penyebab dari asap rokok terhadap perkembangan DM , diikuti oleh peran nicotinic acetylcholine receptors (nAChRs) dan mekanisme – mekanisme potensial kompleks lainnya. Pengaruh nikotin terhadap insulin yaitu penurunan pelepasan insulin, pengaruh negatif pada kerja insulin, gangguan sel β pankreas dan perkembangan resistensi insulin. Nikotin memiliki pengaruh terhadap perkembangan DM. Berhenti merokok penting untuk memperbaiki kontrol gula pada pasien DM yang merokok.
Kata kunci: Daun kersen, DM, merokok, nikotin
ABSTRACT
Leaf Kersen (Muntingia calabura L) is widely used as an antidiabetes that can lower glucose levels in the blood due to excessive use of cigarettes. Smoking is one of the habits of the people nowadays that can cause health problems. One of disease resulted from exposure to cigarette smoking is  Diabetes Mellitus (DM). Nicotine, known as the main active part in cigarettes is responsible for the association between cigarette smoking and development of DM, followed by role of the nicotinic acetylcholine receptors (nAChRs) and other complex potential mechanisms. The effect of nicotine on insulin such as decrease insulin release, negatively affect insulin action, impaired pancreatic β–cells and development of insulin resistance. Nicotine has an influence to lead on the development of DM and smoking cessation is important to improve glucose control in  DM who smoke.
Keywords: nicotine, smoking, DM, Leaf Kersen



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Penyakit Diabetes (diabetes melitus) merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang jauh di atas normal. Glukosa sangat penting bagi kesehatan kita karena merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot serta jaringan pada tubuh kitaBanyak yang berpikir bahwa penyakit ini hanya penyakit sederhana padahal penyakit ini sangat membahayakan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes.
Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan kenaikan yang sangat pesat di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup yang tidak teratur seperti pola makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab terpenting. Oleh karena itu diabetes dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat diabetes dalam keluarga dimana proses terjadinya penyakit  memakan waktu bertahun-tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun penyakit diabetes dapat dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai perubahan gaya hidup kita
Selain faktor diatas seperti faktor gaya hidup dan faktor genetik , ada beberapa faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit diabetes  salah satunya adalah mengonsumsi rokok. Di era sekarang banyak masyarakat yang merokok tidak hanya pada orang tua laki-laki, namun sekarang dari anak-anak sampai orang tua yang sudah kecanduan merokok dan sangat sulit untuk dihilangkan. Rokok tersebut mengandung nikotin yang dapat menyebabkan meningkatkan kandungan gula dalam darah.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.      Bagaimana daun kersen dapat menyembuhkan penyakit diabetes?
2.      Apa saja yang terkandung dalam daun kersen sehingga dapat digunakan sebagai obat antidiabetes?

1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan tujuan penulisan sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui bagaimana daun kersen dapat menyembuhkan penyakit diabetes
2.       Untuk mengetahui apa saja yang terkandung dalam daun kersen sehingga dapat digunakan sebagai obat antidiabetes.



BAB II
ISI

2.1 Morfologi Tanaman Kersen
Kersen adalah nama sejenis pohon dan buahnya yang kecil dan manis. Di beberapa daerah,  seperti  di  Jakarta,  buah  ini  juga  dinamai  ceri. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah: datiles, aratiles, manzanitas (Filipina),  mât sâm (Vietnam); khoom sômz, takhôb (Laos); takhop farang (Thailand); krâkhôb  barang (Kamboja); dan kerukup siam (Malaysia). Juga di kenal sebagaicapulin blanco,  cacaniqua, nigua, niguito (bahasa Spanyol); Jamaican cherry, Panama berry,  Singapore cherry (Inggris) dan nama yang tidak tepat, Japanse kers (Belanda), yang  lalu dari sini diambil menjadi kersen dalam bahasa Indonesia. Nama ilmiahnya adalah  Muntingia calabura L.
Kersen  merupakan  tanaman  buah  tropis  yang  mudah  dijumpai  di  pinggir jalan.  Nama  tanaman  ini  beragam  di  beberapa  daerah,  antara  lain  kerukup  siam (Malaysia),  jamaican  cherry  (Inggris),  talok  (Jawa),  ceri atau ceres  (Kalimantan)  dan  lainlain.  Kersen  biasanya  ditemui  dengan  ukuran  kecil,  pohonnya  selalu  hijau  terus menerus, berbunga dan berbuah sepanjang tahun (Binawati dan Amilah, 2013).
Klasifikasi Kersen (Muntingia calabura)
Disebutkan oleh Tjitrosoepomo (1991), tanaman kersen memiliki kedudukan taksonomi sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan biji)
Anak Divisi : Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Kelas : Dicotyledoneae (Tumbuhan biji belah/ dikotil)
Anak Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales / Columniferae
Suku : Elaeocarpaceae
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Dilleniidae
Order : Malvales
Family : Elaeocarpaceace
Genus : Muntingia L.
Species : Muntingia calabura L.
Morfologi Kersen
Pohon Kersen
Pohon kersen merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan dapat tumbuh diatas tanah yang kering tidak gembur dan tanpa perawatan khusus. Karena dapat tumbuh dimana saja maka tidak heran bila pohon kersen ini sering terlihat ,tumbuh seperti di atas genteng, di pot bunga, atau bahkan di sela-sela tembok di sekitar rumah dan di pinggir jalan. Pohon kersen ini dapat tumbuh di tempat-tempat tersebut karena buah kersen merupakan makanan bagi beberapa jenis hewan seperti kelalawar pemakan buah (codot) dan burung-burung pemakan buah lainnya. Biji buah kersen tidak tercerna oleh burung ataupun codot, maka secara tidak langsung dua kelompok hewan ini menjadi penyebar biji buah kersen tersebut.
Batang
Batang pohon kersen memiliki cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar, demikian pula daunnya.
Daun
Daun-daun terletak mendatar, berseling helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 x 4-14 cm sisi bawah berambut kelabu rapat, bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing berbentuk benang lk 0,5 cm, agak lama lalu mengering dan rontok.
Bunga
Bunga dalam berkas berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun, bertangkai panjang, berkelamin dua dan berbilangan lima, kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus, mahkota bertepi rata, bundar telurterbalik, putih tipis gundul lk 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun, namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi dibawah helai daun.Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.
Pohon kersen merupakan perdu atau pohon kecil yang tingginya sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-cabang mendatar , menggantung di ujungnya membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar, demikian pula daunnya. Daun-daun terletak mendatar , berseling ,helaian daun tidak simetris , bundar telur lanset , tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 x 4-14 cm sisi bawah berambut kelabu rapat , bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing berbentuk benang lk 0,5 cm , agak lama lalu mongering dan rontok , sementara sebelah lagi rudimeter . Bunga dalam berkas berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun , bertangkai panjang, berkelamin dua dan berbilangan lima, kelopak berbagi dalam , taju meruncing bentuk benang, berambut halus , mahkota bertepi rata , bundar telur terbalik , putih tipis gundul lk 1 cm. Benang sari berjumlah banyak , 10 sampai lebih dari 100 helai . Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun , namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah , tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya . Bertangkai panjang , bulat hampir sempurna , diameter 1-1,5 cm , hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak , bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil , halus , putih dan kekuningan ,terbenam dalam daging dan sari  buah  yang  manis  sekali (Purwonegoro, 1997).
Manfaat Daun Kersen
·         Sebagai obat mengatasi diabetes
Tidak hanya buah kersen saja yang dikenal sebagai obat mengatasi diabetes, namun daun kersen juga dapat dijadikan obat mengatasi diabetas ini. Sejak zaman dahulu, daun kersen dikenal sebagai ramuan alami yang digunakan untuk mengatasi gula darah yang tinggi. Karena kandungan saponin dan flavonoidnya yang cukup tinggi, daun kersen mampu menyereksi hormon insulin yang sangat dibutuhkan tubuh untuk metabolisme gula.
·         Mencegah perkembangan tumor
Daun kersen ini dikenal sebagai daun yang memiliki banyak sekali manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satu manfaat dari daun kersen adalah untuk mencegah pertumbuhan tumor. Daun kersen ini memiliki kandungan flavonoid, tannin dan saponin. Selain itu, air rebusan daun kersen juga bisa menjadi antiseptik yang sangat bagus, dan akan mencegah peradangan serta inflamasi.
·         Sebagai pengontrol fungai otot jantung
Manfaat yang lain dari daun kersen adalah dapat menjaga fungsi otot jantung. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian bahwasannya daun kersen dapat bekerja sangat aktif untuk melindungi fungsi otot jantung.
·         Anti hipertensi
Daun kersen juga dapat digunakan sebagai obat anti hipertensi. Caranya dengan membuat minuman dari serbuk daun kersen dan diminum 2x sehari.
·         Anti inflamasi
Diatas sudah disebutkan bahwa daun kersen juga dapat menurunkan gejala radang dan juga inflamasi.
·         Sebagai Antiseptik
Daun kersen karena kandungan flavonoid, tannin, dan juga saponin ini dapat menjadi antiseptik yang membunuh mikroba dan berbagai bakteri.
·         Mengatasi kolesterol yang tinggi
Manfaat dari daun kersen yang lainnya adalah sebagai obat yang dapat mengatasi kolesterol yang tinggi. (Chy Ana,2016)
2.2 Diabetes
Diabetes  melitus  atau  yang  lebih  dikenal  dengan penyakit gula atau kencing manis diakibatkan oleh  kekurangan  hormon  insulin.  Hal  ini  disebabkan  oleh  pancreas  sebagai  produsen  insulin  tidak memproduksi insulin dalam  jumlah yang cukup besar  daripada  yang  dibutuhkan  oleh  tubuh,  sehingga pembakaran tidak sempurna (Tjokroprawino, 1986).
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau kedua–duanya. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1, yang dikenal sebagai insulin-dependent atau childhood onset diabetes, ditandai dengan kurangnya produksi insulin dan DM tipe 2, yang dikenal dengan noninsulin–dependent atau adult–onset diabetes, disebabkan ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif yang kemudian mengakibatkan kelebihan berat badan dan kurang aktivitas fisik sedangkan diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang diketahui pertama kali saat kehamilan.( Wicaksono RP,2011).
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik. Diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang dan disfungsi beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah, yang menimbulkan berbagai macam komplikasi, antara lain aterosklerosis, neuropati, gagal ginjal dan retinopati. (Anugrah dkk,2013)
Diabetes Melitus juga biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, penyakit di ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paruparu, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan.
Jenis Diabetes Melitus yang paling banyak diderita adalah DM Tipe 2. DM Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). (Trisnowati SK dan Setyorogo S,2013)
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang  ditandai  dengan  kadar  glukosa  darah  (KGD) yang  tinggi  (hiperglikemia)  akibat pengaturanhomeostatis  glukosa  tidak  berjalan  sempurna.Menurut Alim (2003) dalam jurnal National Diabetes Fact  Sheet  United  Stated,  penyakit  diabetes  militusterbagi  atas  2  jenis  yaitu  diabetes  tipe  1  dan  tipe  2.Diabetes  tipe  1  atau  insulin-dependentdiabetesmelitus  (IDDM)  ditandai  dengan  sistem  imun  tubuhyang menghancurkan sel-sel β pancreas, sehingga selβ  tidak  mampu  memproduksi  hormon  insulin  yangberfungsi  untuk  menurunkan  kadar glukosa  darah.Diabetes  tipe  2 atau  non-  insulin-dependent  diabetesmilitus  (NIDDM)  diawali  dengan  kondisi  resistensiinsulin  yang  merupakan  menurunnya  sensitifitasnyareseptor insulin pada hati, jaringan otot, dan jaringanadipose  sehingga  hormon  insulin  tidak  dipergunakansebagaimana mestinya. Oleh karena kebutuhan insulinyang  meningkat,  pancreas  berusaha  memproduksiinsulin  dalam  jumlah  lebih.Namun  kondisi  ini  tidakbertahan  lama,  sampai  akhirnya  sel  β  kehilangankemampuannya (disfungsi sel β) memproduksi insulindalam jumlah yang meningkat setelah makan (Chavezdan Henry, 2005).
Faktor Penyebab Diabetes
·         Genetik
Penyebab diabetes bisa diakibatkan oleh pengaruh keluarga atau genetik. Sehingga anak anak atau remaja bisa mengalami penyakit diabetes walaupun usia nya masih muda. Hal ini bisa dikarenakan oleh ada nya gangguan pada organ tubuh,
·         Gangguan daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang tidak normal atau ada nya kelainan juga dapat menjadi penyebab diabetes. Karena produksi insulin yang kurang, sehingga dapat menyebabkan sel darah putih yang berkurang. dan jika kondisi ini tidak segera diatasi dengan baik maka dapat memicu untuk terserang berbagai penyakit.
·         Makanan
Makanan yang memiliki kadar gula yang cukup banyak atau cukup tinggi juga dapat memicu untuk menjadi penyebab penyakit diabetes. Makanan seperti permen, atau makanan yang menggunakan banyak gula jika sering di konsumsi dalam jumlah banyak bisa menjadi penyebab diabetes.
·         Infeksi bakteri
Infeksi bakteri di dalam tubuh juga dapat menjadi penyebab diabetes. Organ tubuh seperti hal nya pankreas bisa rusak atau terganggu dan menurunkan fungsi nya sehingga memicu terjadi nya penyakit diabetes. Oleh sebab itu infeksi bakteri cukup berbahaya jika terjadi dan memasuki tubuh, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit yang ringan hingga yang parah.
·         Obesitas
Penyebab diabetes dari penyakit obesitas juga memungkinkan untuk terjadi, dan memiliki resiko yang cukup tinggi. obesitas tidak akan terjadi jika kolesterol dan juga gula di dalam tubuh tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu tinggi. oleh sebab itu menjaga pola makan dengan baik dapat di lakukan agar tidak menjadi penyebab diabetes.
·         Rokok
Rokok selain merusak paru-paru atau jantung juga bisa menjadi penyebab diabetes. Penggunaan rokok yang berlebihan dan bertahun tahun lama nya akan menimbulkan penyakit diabetes di waktu yang mendatang. Sehingga rokok tidak baik untuk di konsumsi.
·         Alkohol
Alkohol juga dapat memicu terjadi nya penyakit diabetes. Karena rokok tidak hanya akan merusak sel tetapi juga menjadi penyebab diabetes.
Di Indonesia, penyakit diabetes sudah menjadi penyakit pembunuh nomor tiga. Hal tersebut diungkapkan oleh Sample Registration Survey 2014. Diabates dengan kompikasi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Sementara, data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia. Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukan kecenderungan meningkat, yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% tahun 2013. Dikutip dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, 2/3 diabetesi (sebutan untuk penderita diabates) di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes.(Anonim, 2014)
2.3 Fisiologi Nikotin
Merokok dikenal sebagai faktor resiko untuk penyakit jantung koroner. Namun, setelah bertahun–tahun, pengumpulan data penelitian menunjukkan bahwa perokok yang merokok dalam waktu yang lama/kronik mempunyai resiko yang lebih tinggi juga untuk terjadinya resistensi insulin. Pada pasien diabetes, diketahui merokok memperburuk kontrol metabolik. Dapat dibuktikan bahwa dosis insulin yang lebih besar diperlukan untuk kontrol metabolik yang sama pada pasien diabetes yang bukan perokok.
Nikotin dikenal sebagai bahan kimia aktif pada rokok yang bertanggung jawab untuk terjadinya diabetes. Nikotin, secara alami ditemukan sebagai alkaloid pada tembakau, Nicotiana tabacum. Pada manusia, ketika nikotin terhirup, nikotin secara cepat masuk ke dalam aliran darah, dapat menembus sawar darah otak dan juga mencapai sistem saraf pusat (SSP) dan bekerja sebagai stimulan. Nikotin dimetabolisme di hati oleh cytochrome P450 enzim CYP2A6 dan CYP2B6 yang membentuk macam metabolit contohnya seperti kotinin, ion iminium nikotin, nikotirin dan nornikotin, 70 sampai 80% diubah sebagai kotinin dan akan diekskresi melalui urin. (Tweed,2012).
Tembakau dan rokok juga mengandung bahan lain seperti tar, arsenik, 1,3-butadiene dan karbon monoksida. Bahan–bahan lainnya seperti nitrosamine, aldehid dan organik kecil juga ditemukan di asap rokok yang memiliki pengaruh terhadap resiko kanker akibat merokok. Efek dari bahan–bahan ini pada sistem endokrin belum diketahui dengan jelas.8 Di otak, nikotin bekerja dengan mengikat dan mengaktivasi reseptor nicotinic acetylcholine (nAChRs), bagian dari kelompok transmembran ionchannel proteins, ditemukan di SSP dan sistem saraf tepi (SST) serta beberapa jaringan tubuh. Dopamin memiliki peran dalam pengaruh dari nikotin dan juga memiliki peran penting pada kecanduan tembakau. (Tuesta,2011).
Aktivasi dari nAChRs di medula adrenal mengakibatkan peningkatan katekolamin yang nantinya berpengaruh pada sistem kardiovaskular dan respon–respon metabolik. Efek yang terjadi dari nikotin pada manusia dimana terjadi pelepasan katekolamin di aliran darah adalah peningkatan pulsasi dan tekanan darah, pelepasan asam lemak bebas dan mobilisasi dari gula darah/berkebalikan dengan pengaruh insulin. Penurunan temperatur kulit, ketidakseimbangan peningkatan kontraksi dan relaksasi pembuluh darah juga terjadi akibat dari nikotin. Pada tingkat sel, efek dari nikotin yaitu meningkatkan sintesis dan pelepasan neurotransmitter dan hormon, induksi dari stres oksidatif, aktivasi dari faktor transkripsi dan catecholamine-synthesizing enzyme tyrosine hydroxylase, dan juga pencegahan dari apoptosis. Mediator neurotransmisi di SSP dan SST, aktivasi nAChRs memiliki konsekuensi fisiologi yang penting pada berbagai organ termasuk di dalamnya sistem endokrin.( Benowitz,2010).
Paparan rokok memperburuk resistensi insulin, meskipun dengan paparan pada perokok pasif dapat menjadi resiko terjadinya sindrom metabolik. Berhenti merokok kemungkinan dapat memperbaiki resistensi insulin, tergantung dari variasi dari berat badan. (Chiolero, 2008).
Selama ini pengobatan diabetes hanya dalam bentuk suntikan serta dalam bentuk tablet maupun kapsul, sehingga dapat diganti dengan seduhan dari daun kersen yang memudahkan untuk dikonsumsi serta lebih disukai oleh masyarakat



           
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Daun kersen, tanaman yang tumbuh liat dipinggir jalan di berbagai tempat dan bersifat menahun ini mempunyai banyak khasiat dalam pengobatan salah satunya adalah sebagai antidiabetes atau dapat menghambat kadar gula dalam darah.  Nikotin yang terdapat pada asap rokok memiliki pengaruh terhadap terjadinya diabetes mellitus dimana menyebabkan penurunan pelepasan insulin akibat aktivasi hormon katekolamin, pengaruh negatif pada kerja insulin, gangguan pada sel β pankreas dan resistensi insulin. Berhenti merokok pada pasien diabetes mellitus yang merokok adalah salah satu cara untuk memperbaiki kontrol gula darah.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan  fokus dan detail dalam menjelaskan maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah.



DAFTAR PUSTAKA

Ana,chy.2016. Pada Link: http://manfaat.co.id/manfaat-daun-kersen. Diakses pada 17 Mei 2017.
Anugrah, Hasbullah S dan Surnianti.2013. Hubungan obesitas, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dengan penyakit Diabetes Melitus tipe 2 pada pasien rawat jalan Rumah Sakit DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Makassar. STIKES Nani Hasanudin Makassar.
Benowitz NL. Nicotine addiction. N Engl J Med. 2010; 362:2295–2303.
Binawati, D.K., dan Amilah, S. 2013. Effect of cherry leaf ( muntingia calabura L)       Bioinsectides Extract Towars Mortality of Worm Soil (Agrotis Ipsilon) and Armyworm (spodoptera exiqua) on Plant leek (AlLium fistolum). Wahana, 61(2):51-57
Chavez, B. E. and R. R. Henry. 2005.Type 2 Diabetes: Insulin Resistance, Beta CellDysfunction, and Other Metabolic and Hormonal Abnormalities. Elsevier, Inc.http://www.elsevier.com. Diakses pada 17 Mei 2017.
Chiolero A, et al. Consequences of smoking for body weight, body fat distribution, and insulin resistance. Am J Clin Nutr. 2008; 87:801–9.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1991. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Tjokroprawiro,A. dkk. 1986. Diabetes Melitus Aspek Klinik dan Epidemiologi. Surabaya. Airlangga University Press.
Trisnowati SK dan Setyorogo S. 2012. Faktor resiko kejadian Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Jan 2013; 5(1):6
Tuesta LM, et al. Recent advances in understanding nicotinic receptor signaling mechanisms thatregulate drug self-administration behavior. Biochem Pharmacol. 2011; 82:984–995.
Tweed JO, Hsia SH, Lutfy K dan Friedman TC. The endrocine effect of nicotine and cigarette smoke. Trends Endocrinol Metab. 2012; 23(7)334–2

Wicaksono RP.2011. Faktor–faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 (Studi kasus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Karyadi). Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.